Mari bersama wujudkan PEMILU yang aman, damai dan bermartabat, bebas dari segala bentuk Hoax, ujaran kebencian dan Politisasi SARA.

Pontianak – Menjelang Pemilihan Umum (PEMILU) Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari mendatang, BEM KBM FISIP UNTAN bergerak untuk mengajak masyarakat dalam bersama menciptakan suasana PEMILU yang damai dan tentram dengan menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk Hoax dan Politisasi SARA yang seringkali muncul ketika masa-masa PEMILU tiba. Gerakan tersebut digelar pada hari Rabu sore, 17 Januari bertempat di jalan Ayani tepatnya di Bundaran Digulis.

Berbekal Spanduk, BEM KBM FISIP UNTAN bersenjatakan selebaran dan stiker yang berisikan ajakan dan edukasi kepada masyarakat Pontianak agar dapat mendeteksi, kemudian menolak segala macam Hoax, ujaran kebencian dan SARA selama masa PEMILU 2024.

Sempat disambut dengan cuaca hujan deras, gerakan BEM KBM FISIP UNTAN mendapatkan respon baik dari masyarakat Pontianak yang kebetulan sedang berhenti di lampu lalu lintas Ayani, respon tersebut dapat dilihat dari jumlah stiker dan selebaran yang hanya dalam hitungan menit saja habis diambil oleh mereka. Sehingga hanya dalam setengah jam saja, gerakan tersebut dapat terselesaikan. Selain membagikan stiker dan selebaran, BEM KBM FISIP UNTAN juga melakukan orasi edukasi sekaligus membentangkan spanduk yang berisikan tentang imbauan mengenai ajakan PEMILU Damai 2024.  

BEM KBM FISIP UNTAN

Kabinet Satya Adhisti

Kementerian Komunikasi dan Informasi

Kubu Raya – Memberdayakan perempuan dan anak merupakan salah satu bentuk nyata dari Tri Dharma perguruan tinggi, untuk itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan bersama dengan Kementerian Sosial Masyarakat BEM KBM FISIP UNTAN dalam semangat memperingati hari ibu sedunia yang ke-95 tahun, mengadakan sebuah kegiatan kunjungan ke Rumah Baca Tanjung Saleh, pada hari sabtu, 23 Desember 2023.

Kunjungan tersebut diisi dengan rangkaian kegiatan seperti donasi buku, pelatihan keaksaraan fungsional, pelatihan kerajinan tangan, dan games-games yang melibatkan kekompakan ibu dan anak. Rumah Baca tersebut terletak di Desa Tanjung Saleh, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, yang berarti seluruh rombongan kunjungan ini harus menyeberangi muara Sungai Kakap yang cukup jauh dengan memakan waktu kurang lebih setengah jam, menggunakan kapal motor berukuran medium.

Kedatangan rombongan FISIP UNTAN disambut oleh para relawan dan pengelola dari taman baca tersebut beserta anak-anak masyarakat sekitar. Mengajari anak-anak untuk menulis merupakan rangkaian kegiatan paling pertama. Meskipun mereka masih berusia sangat muda, kemampuan membaca, menulis dan menghitung yang dimiliki tidak jauh berbeda dengan anak-anak perkotaan lainnya, namun ibu-ibu merekalah yang banyak tidak dapat membaca maupun menulis dasar.

Agenda berikutnya adalah membuat kerajinan tangan bunga mawar merah bersama dengan ibu-ibu Tanjung Saleh tersebut, antusiasme mereka ditunjukan dengan semakin ramainya ibu-ibu yang berdatangan, mawar merah tersebut setelah sukses dibuat, kemudian menjadi cinderamata yang dapat mereka bawa pulang ke rumah masing-masing. Ramainya jumlah peserta yang datang membuat agenda games tersebut harus dikurangi jumlah pesertanya, permainan menggunakan balon memerlukan kerjasama tim dan komunikasi yang baik antara ibu dan anak.

Kegiatan kunjungan bersama dengan para peserta berakhir pada tengah hari, seperti biasa dengan foto bersama dan diberikannya bingkisan berisi kue-kue dan hadiah kepada para peserta yaitu ibu-ibu dan anak-anak Tanjung Saleh. Namun bagi rombongan FISIP UNTAN kegiatan tersebut belum berakhir, karena rombongan diberikan jamuan makan siang yang disajikan oleh para relawan dan pengurus Rumah Baca Tanjung Saleh, dengan lauk-pauk lokal seperti udang dan ikan segar hasil tangkapan masyarakat sekitar yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan dan petani.

Cuaca hujan rintik-rintik menjadi salah satu ucapan selamat tinggal yang didapatkan oleh rombongan FISIP UNTAN ketiga menaiki kembali kapal air tersebut untuk kembali menyeberangi muara Sungai Kakap yang kini terdapat ombak yang cukup menegangkan.

BEM KBM FISIP UNTAN

Kabinet Satya Adhisti

Kementerian Komunikasi dan Informasi

Pontianak – Masih dalam rangkaian perayaan Dies Natalis FISIP UNTAN, Kementerian Sosial Masysarakat BEM KBM FISIP UNTAN berkolaborasi dengan panitia Dies Natalis FISIP UNTAN ke-58 mengadakan aksi penghijauan dengan menanam seribu bibit pohon di Dusun Pinang Baru, Desa Kampung Baru tepatnya di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan aksi tersebut terlaksana pada hari Sabtu, tanggal 28 Oktober 2023, yang juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Dimulai sejak pukul 7 pagi, dengan seluruh peserta dan panitia berkumpul terlebih dahulu di lapangan voli FISIP UNTAN, menggunakan beberapa kendaraan milik TNI AD dan kendaraan roda dua pribadi, rombongan berangkat menuju pelabuhan Rasau untuk menyebrang menuju lokasi Dusun Pinang Baru menggunakan kapal Feri. Dikarenakan ukuran kapal Feri tersebut yang kecil, artinya hanya satu truk TNI AD saja yang dapat ikut menyeberang bersama dengan rombongan. Sehingga perjalanan harus dilakukan secara bergiliran, yang membutuhkan waktu lama begitu juga dengan mereka yang membawa kendaraan pribadi juga harus pergi bolak-balik untuk menjemput peserta maupun panitia yang masih tertinggal di pelabuhan.

Meski harus menunggu mereka yang masih berada di pelabuhan, kegiatan tetap dibuka sesuai dengan roundown. Kegiatan dihadiri oleh berbagai macam pejabat-pejabat lokal yang juga ikut turun menanam bibit pohon tersebut. Sekitar seribu pohon berhasil ditanam dalam kurun waktu beberapa jam, terik panas matahari tidak menghilangkan semangat dan antusiasme semua orang yang hadir di lokasi tersebut. Ada yang saling berswafoto ria, ada yang kakinya terjebak di semak-semak, ada juga yang kakinya masuk ke dalam lubang untuk bibit pohon tersebut.

Sekitar tengah hari kegiatan resmi berakhir dengan ditanamnya bibit pohon terakhir, panas matahari yang terik membuat banyak peserta dan panitia yang berlindung di bawah rindangnya pohon-pohon sawit. Tidak kehabisan ide, mereka menjadikannya seolah-olah seperti piknik, terlebih lagi di area tempat mereka berteduh dihiasi dengan rerumputan yang terlihat rapi di mata dan nyaman untuk diduduki sambil menyantap makan siang.

Aksi penghijauan selesai dengan kembalinya semua rombongan ke FISIP UNTAN dengan rute yang sama pada sore harinya. Meski melelahkan dan membuat kulit menjadi gelap, para peserta mengatakan bahwa mereka merasa bahagia, senang dan bersemangat, dengan adanya kegiatan ini yang memberikan mereka kenangan dan pengalaman baru.

BEM KBM FISIP UNTAN

Kabinet Satya Adhisti

Kementerian Komunikasi dan Informasi

Pontianak – Girl Social-Personal in FISIP atau yang disingkat GOSSIP merupakan kegiatan pertemuan ramah tamah dan berdiskusi antara dua organisasi pergerakan yang menaungi pemberdayaan perempuan di Universitas Andalas, Sumatera Barat bersama dengan Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat. Bertajuk “Temu Ramah dan Diskusi: Peran Perempuan dalam Organisasi” kegiatan ini dilakukan melalui webinar Google Meet mengingat jarak kedua pihak yang dipisahkan oleh lautan luas dan pulau yang berbeda. 

Webinar tersebut berlangsung pada hari Jum’at, 22 September 2023 di Lokale Select Danau Sentarum. Dipimpin oleh Siti Halizah selaku menteri Pemberdayaan Perempuan BEM KBM FISIP UNTAN dan Khairunnisa selaku menteri Pergerakan Perempuan BEM Universitas Andalas, bersama dengan para staff-nya.

Saling bertukar pengalaman, program kerjan, suasana organisasi, terutama saling bercerita mengenai isu mengenai keperempuanan yang sedang hangat di daerahnya masing-masing. Meski terkadang menemui masalah seperi sinyal yang kurang baik sehingga gambar dan suara terputus-putus, pertemuan tersebut tetap dapat berjalan dengan keseruannya tersendiri. Gelak tawa dan senyuman setelah mendengarkan cerita dan guyonan antara sesama memenuhi ruangan lantai satu Lokale Select Danau Sentarum yang tidak terlalu besar.

Seperti biasa kegiatan selalu diakhiri dengan melakukan dokumentasi, namun karena dilakukan melalui webinar, dokumentasi dilakukan dengan cara tangkapan layar. Namun tidak lengkap rasanya bila tidak ada sesi foto bersama secara langsung, sehingga kegiatan tetap di akhiri dengan foto bersama langsung di lokasi.

BEM KBM FISIP UNTAN

Kabinet Satya Adhisti

Kementerian Komunikasi dan Informasi

One day I will stop falling in Love with You….alunan melancholy lagu Laufey menjadi latar yang suasana haru pendanda bahwa kegiatan telah berakhir.

Pontianak – Setiap tahunnya di bulan November dunia memperingati Hari Tanpa Kekerasan terhadap Perempuan, sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan emansipasi wanita dimanapun mereka berada, tanpa terkecuali di Indonesia khusunya lagi kota Pontianak. Dimulai sejak tahun 2022, Kementerian Pemberdayaan Permpuan di bawah naungan BEM KBM FISIP UNTAN di tahun ini merupakan kedua kalinya kegiatan peringatan ini dilaksanakan secara meriah. Bila tahun lalu mengangkat konsep ‘Mimbar Seni” yang dilaksanakan secara terbuka di lapangan sepeda Auditorium Universitas Tanjungpura dengan tujuan untuk mengajak masyarakat untuk mengetahui dan mengawal isu mengenai UU TPKS yang sedang hangat pada masanya.

Hadir kembali dengan membawa konsep kesenian yang bertajuk “Pengarsa-arsa Paramarta in Art” yaitu sebuah pameran seni atau art exhibition. Kegiatan pameran seni pada tahun ini dilaksanakan di panggung FISIP UNTAN pada hari sabtu, tanggal 25 November 2023, masih terbuka untuk umum, hanya dengan membayar HTM sebesar lima ribu rupiah, pengunjung dapat dengan bebas untuk mengikuti berbagai rangkaian kegiatan tersebut. Berkolaborasi bersama dua komunitas seni mahasiswa yaitu, Bengkel Seni FISIP UNTAN dan Komunitas Imagi rupa, masing-masing mempersembahkan kesenian teatrikal dan pameran seni rupa, kemudian penampilan vokal, serta pameran pakaian yang dikenakan oleh korban kekerasan seksual, ketiganya merupakan pertujukan utama pada pameran seni ini.

Meski sempat diguyur hujan deras sehingga kegiatan harus diundur selama tiga jam, tidak menurunkan antusiasme pengunjung, sempat terlihat sepi diawal pembukaan kegiatan, namun jumlah pengunjung membludak ketika pertengahan kegiatan yang sempat membuat panitia kewalahan karena kursi yang disediakan tidak cukup, sehingga banyak pengunjung yang terlihat berdiri-diri.  

Antusiasme tersebut tidak terlepas dari persembahan tiga teatrikal yang dibawakan oleh Bengkel Seni FISIP UNTAN, dengan totalitasnya dalam berakting berhasil mengunci pandangan para pengunjung. Berbagai adegan kekerasan terhadap perempuan, baik kekerasan di lingkungan tempat kerja, lingkungan keluarga maupun di tempat umum, dilakukan secara realistik, ditambah lagi sound effect yang membuat adegan tersebut seakan-akan nyata.   

Terdapat juga pameran lukisan dan ilustrasi yang dipersembahkan oleh komunitas seni Imagirupa, sebuah gerakan kesenian yang diprakarsai oleh mahasiswa FISIP UNTAN itu sendiri, tidak lupa juga terdapat pameran beragam pakaian-pakaian yang dikenakan oleh korban kekerasan seksual, terlihat ada seperti seragam sekolah, bahkan piyama anak-anak. Hal tersebut mengajarkan kita bahwa pakaian tidak serta-merta menjadi penyebab terjadinya pelecehan seksual yang biasa dituduhkan banyak orang.

Kegiatan pameran seni ditutup dengan kejutan kepada para pengunjung, dimana mereka diminta untuk mengecap tangan mereka dengan cat warna-warni di beberapa spanduk panjang berwarna putih. Diiringi dengan lagu let You Break My Heart Again yang dinyanyikan oleh Laufey, para pengunjung berduyun-duyun berbaris mengantre untuk mengecap tangan mereka sambil berswafoto ria, membuat konten kesukaan mereka masing-masing, lampu yang berubah menjadi warna biru semakin menambah suasana melancholy dan haru pada akhir acara pameran seni tersebut.

BEM KBM FISIP UNTAN

Kabinet Satya Adhisti

Kementerian Komunikasi dan Informasi

Pontianak – Sebelum terjun langsung dalam membantu mereka yang membutuhkan, terutama yang menjadi korban kekerasan seksual, terkhusus yang berada di lingkungan FISIP UNTAN, oleh karena itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM KBM FISIP UNTAN menyadari bahwa diperlukan sebuah pelatihan khusus dalam memberikan pertolongan pertama terhadap para korban.

Untuk melalui kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalimantan Barat, Kementerian PP dan jajaran staf BEM KBM FISIP UNTAN mengadakan sebuah kegiatan yang bertajuk Pelatihan Psychological First Aid, dengan tema “Langkah Membantu Korban Meredam Luka dan Bertahan” pada Sabtu siang, 2 September 2023, bertempat di Aula S1 FISIP UNTAN.

Pelatihan dipimpin langsung oleh Dr. Herkulana Mekarryani S, M.Si. selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalimantan Barat, yang hadir bersama beberapa jajaran DPPPA yang sudah berpengalaman dalam pertolongan terhadap korban kekerasan seksual di Kalimantan Barat.

Sebagai pihak yang menjadi tempat bagi korban kekerasan seksual dalam mendapatkan pertolongan apalagi pertolongan pertama, kita harus siap dan kuat mental… harus pandai pandai menahan diri contohnya jangan sekali-kali ketika mereka bercerita terus kita merespon dengan kata kata seperti kok bisa? kok begitu? Dan kalimat lain yang memberikan impresi bahwa kita terkejut apalagi shok,” Jelas Dr. Herkulana Mekarryani S, M.Si. mengenai salah satu hal yang penting untuk diingat ketika berhadapan langsung dengan korban kekerasan seksual terutama pada pertemuan yang kali pertama.

Selain itu Dr. Herkulana Mekarryani S, M.Si. bersama dengan pihak DPPPA juga memperkenalkan yel-yel unik yang sering digunakan oleh DPPPA ketika melakukan penyuluhannya “sayangku..prok prok prok cintaku… prok prok prok I love you.. prok prok prok  mwuaaaah” sebuah yel yel yang mudah diingat dan dihafal oleh siapapun terutama anak-anak.

Setelah sesi tanya jawab, kegiatan pelatihan ini seperti biasa diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan sertifikat dari BEM KBM FISIP UNTAN kepada Dr. Herkulana Mekarryani S, M.Si. selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalimantan Barat yang sudah menyempatkan diri untuk memberikan pelatihannya kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan beserta jajaran BEM KBM FISIP UNTAN.

BEM KBM FISIP UNTAN

Kabinet Satya Adhisti

Kementerian Komunikasi dan Informasi

Pontianak – Melihat tingginya antusiasme generasi muda Indonesia, tidak terkecuali mereka yang berada di provinsi Kalimantan Barat terhadap potensi untuk meraih beasiswa perkuliahan di luar negeri ataupun kesempatan bekerja di luar negeri. Keduanya merupakan hal yang cukup sulit untuk digapai, persaingan yang ketat, peminat yang banyak tetapi dengan kuota penerimaan yang sangat sedikit, sehingga apabila berhasil meraih satu di antaranya merupakan sebuah prestasi bergengsi kebanggaan.

Untuk itu, Kementerian Luar Negeri BEM KBM FISIP UNTAN, terinspirasi untuk mengadakan sebuah kegiatan yang diharapkan dapat memfasilitasi rasa ingin tahu dan penasaran para generasi muda, terutama dari kalangan mahasiwa/i FISIP UNTAN yang tertarik untuk mencoba mencari atau mendaftarkan dirinya pada beasiswa-beasiswa kuliah dan pekerjaan di luar negeri.

Bernama BEM on Discuss, sebuah kegiatan diskusi dan Talk-show yang bertemakan “Mewujudkan Impian: Raih Beasiswa Pengalaman Kerja DI Luar Negeri. Menghadirkan dua pembicara yang kredibel pada bidang ini, yaitu Viza Juliansyah, M.A., M.I.R. merupakan akademisi FISIP UNTAN sekaligus peraih lima beasiswa di luar neger, kemudian pembicara kedua yaitu, Demiro Ragil Syahbana, S.Sos. merupakan alumni program studi Hubungan Internasional FISIP UNTAN yang sukses dalam bekerja di luar negeri, tepatnya pada bagian Global Alignment Manajer, Economic and Social Council, Global Finance Board yang merupakan bagian dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kegiatan BEM on Discuss dilaksanakan pada hari senin, 4 September 2023, pada pukul 13.00 WIB, di Aula Magister FISIP UNTAN. Antusiasme yang tingga dapat dilihat dari penuhnya ruangan aula tersebut dengan peserta yang berasal dari berbagai kalangan di FISIP UNTAN. Seperti biasa, kegiatan dimulai dengan kata-kata sambutan dari Wakil Presiden Mahasiswa BEM KBM FISIP UNTAN, M. Prima Umara, kemudian dilanjutkan oleh Menteri Luar Negeri BEM FISIP UNTAN, Iknal Samudera.

Diskusi dimulai dengan para pembicara memaparkan berbagai pengalaman dan pengetahuannya, seperti yang disampaikan oleh Viza Juliansyah, M.A., M.I.R. mengenai suka dukanya dalam berkuliah di luar negeri, “Kuliah di luar negeri itu awalnya memang menyenangkan dan penuh semangat, tapi lama-lama mayoritas perasaan yang didapat adalah rasa sepi dan rindu akan tanah air” ujar Viza Juliansyah, M.A., M.I.R. mengenai ceritanya yang merasa sepi dan rindu keadaan di Indonesia ketika berada di asramanya sebagai mahasiswa indonesia yang sendirian di universitas. Kemudian dilanjutkan oleh Demiro Ragil Syahbana, S.Sos yang menerangkan pengalaman berorganisasinya yang bertaraf internasional berhasil mengantarkannya pada pekerjaan di luar negeri, tepatnya bekerja untuk PBB.

Kegiatan BEM on Discuss dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pada sesi ini kesempatan bertanya harus dibatasi, karena banyaknya peserta yang ingin melemparkan pertanyaannya, tetapi waktu yang sudah tidak mencukupi. Sehingga kegiatan ini harus cepat diakhiri sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Pemberian sertifikat penghargaan, serta sesi foto bersama menjadi tanda berakhirnya kegiatan BEM on Disucuss ini.

BEM KBM FISIP UNTAN

Kabinet Satya Adhisti

Kementerian Komunikasi dan Informasi

“BEM KBM FISIP UNTAN dikenal sebagai inisiator pergerakan kampus yang harus selalu komunikatif baik pada internal bersama dengan UKM dan HIMA, maupun eksternal….”

Pontianak – Kegiatan upgrading pengurus baru BEM KBM FISIP UNTAN periode 2023-2024 berhasil dilaksanakan di Aula Magister FISIP UNTAN, Jum’at (28/07/2023).

Merupakan agenda wajib setiap awal periode kepengurusan, yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tupoksi serta kewajiban selama satu kepengurusan kedepannya kepada para pengurus, terutama bagi mereka yang baru bergabung. Diikuti oleh setiap kementerian yang berada dalam BEM KBM FISIP UNTAN, agenda upgrading tersebut terlaksana dengan lancar, meskipun dihadapkan dengan suhu ruangan yang panas.

Dihadiri oleh mantan Presiden Mahasiswa BEM KBM FISIP UNTAN serta Sekretaris Jenderal DPM KBM FISIP UNTAN, saudara Riyoldi dan saudara Khoril Anam Sya’bani yang menjadi pemateri sebagai demisioner jabatan pada periode kepengurusan 2021-2022.

“Tujuan utama sebenarnya BEM untuk mencari hasil, bukan hanya untuk berproses, karena yang selalu dilihat dan diapresiasi oleh orang adalah hasil yang kita berikan…..Ingat BEM itu menaungi UKM dan HIMA…,” ujar Riyoldi, mantan Presiden Mahasiswa BEM KBM FISIP UNTAN dalam menceritakan bagaimana pengalaman yang telah ia dapatkan dahulu.

Riyoldi juga menjelaskan serta menegaskan secara mendetil bagaimana tugas tugas dan program kerja setiap kementerian yang ada, serta memberikan saran-saran sesuai dengan pengalaman yang ia rasakan selama menjabat dahulu.

“Diharapkan BEM dapat memperbaiki dan membangun serta mengembangkan kejayaan FISIP yang dari dulu dikenal sebagai inisiator pergerakan kampus-kampus di lingkungan Universitas Tanjungpura,” Ucap Khoirul Anam Sya’bani mantan Sekretaris Jenderal DPM KBM FISIP UNTAN yang memberikan harapannya bagi masa depan BEM KBM FISIP UNTAN.

Keseruan dalam kegiatan upgrading ini juga terlihat dari antusias setiap kementerian dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pemateri.“Bagaimana Bonding atau cara bang Riyold menyatukan anggota-anggotanya dulu, sehingga dapat menghasilkan berbagai program kerja sekeren itu, yang mungkin bisa dicontoh oleh kepengurusan tahun ini?,” tanya Andriyan Wijaya yang berasal dari Kementerian Luar Negeri.

“Cara terbaik yang disarankan adalah yang berasaskan profesionalitas yang dilakukan secara adil sesuai dengan kenyataan yang ada pada setiap kementerian…,” jawab Riyoldi yang memberikan saran yang menurutnya terbaik, sudah terbukti pada perjalanan kepengurusannya.

Pada akhirnya kedua pemateri sepakat untuk berpesan agar BEM beserta DPM KBM FISIP UNTAN untuk menjalin sebuah arus komunikasi yang dilakukan secara terus menerus agar keduanya dapat mencapai keadaan saling mengerti, sehingga kehidupan UKM dan HIMA di lingkungan KBM FISIP UNTAN dapat berjalan semestinya.

BEM KBM FISIP UNTAN

SATYA ADHISTI

Berbakti Pada Masyarakat Merupakan Kewajiban Yang Universal, Banyak Cara Dan Nama Dalam Prosesnya Tetapi Dengan Tujuan Akhir Yang Sama.

Pontianak – Kembali hadir kolaborasi antara dua institusi pendidikan tinggi dari dua negara serumpun, yaitu BEM KBM FISIP Universitas Tanjungpura bersama dengan Fakulti Sains Sosial dan Kemanusian Universiti Malaysia Sarawak. Jarak yang jauh tidak menjadi penghalang semangat kedua institusi tersebut untuk saling bertukar pikiran dan pengalamannya dalam sebuah kegiatan yang berbentuk webinar ini, bertemakan “Program KKM, Bentuk Nyata Pihak Kampus Berbakti Kepada Masyarakat,” Sesuai dengan temanya pada webinar ini membahas bagaimana pihak kampus dapat berbakti kepada masyarakat melalui KKM, sebuah program unggulan asal Indonesia, sekaligus juga membahas program-program unggulan UNIMAS yang serupa.

Hadir tiga pembicara yang akan mewakili kedua universitas tersebut, karena webinar ini lebih menitik beratkan pada program KKM, maka terdapat dua perwakilan dari FISIP UNTAN, yaitu Dr. Ira Patriani, merupakan ketua jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNTAN, dan Dr. Ir. Ida Rochmawati, M. Si, ketua Lab Ilmu Administrasi FISIP UNTAN. Pembicara ketiga pada webinar ini adalah Dr. Regina Garai binti Abdullah, selaku timbalan Dekan Hubungan Industri dan Masyarakat FSSK UNIMAS.

Dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting pada hari Kamis, 23 Februari 2023, webinar ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan sebagai bentuk penghormatan kepada kedua negara, dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Dr. Herlan, S.sos., M.si selaku Dekan FISIP UNTAN dan juga Prof. Dr. Nelson Ilan Mersat, sebagai Dekan FSSK UNIMAS.

Sesi inti dari webinar ini dimulai oleh Dr. Ira Patriani bersama dengan Dr. Ir. Ida Rochmawati, M. Si, yang memaparkan materi mengenai pengalaman-pengalaman kegiatan program KKM FISIP UNTAN yang telah berhasil terlaksana terutama KKM 2022 yang baru saja terlaksana di kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang juga dihadiri oleh perwakilan dari UNIMAS.

Pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Dr. Regina Garai binti Abdullah, yang membicarakan mengenai USR atau University Social Responsibility yang dijalankan oleh UNIMAS, bila Indonesia mempunyai program KKM, maka Malaysia mempunyai program SULAM, merupakan singkatan dari Service Learning Malasysia – University for Society, dimana mahasiwa-mahasiwi  berpartisipasi dalam kegiatan dan pelayanan terstruktur bagi suatu komunitas atau masyarakat, tidak jauh berbeda dari program KKM yang dijalankan oleh universitas di Indonesia.

Kegiatan Webinar seperti biasa diakhiri dengan dokumentasi foto bersama melalui tangkapan layar, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat penghargaan dari kedua universitas.

Kegiatan webinar ini merupakan satu di antara kegiatan yang diadakan dalam rangkaian kerja sama antara FISIP UNTAN bersama dengan FSSK UNIMAS yang memang telah menjalin hubungan silahturahmi sejak lama.

BEM KBM FISIP UNTAN

NYALA BERANI

Zaman sekarang sudah tidak ada lagi tempat aman bagi perempuan, di rumah bersama keluarga saja bisa menjadi korban, apalagi di luar bersama orang asing!

Pontianak – Kasus kekerasan seksual terutama terhadap perempuan di Indonesia dinilai semakin memprihatinkan, siapa saja bisa menjadi korban, siapapun dapat menjadi pelaku, tidak peduli laki-laki atau perempuan, rekan kerja, teman dekat, orang asing, bahkan keluarga sendiri. Oleh karena itu pentingnya kesadaran dan kewaspadaan akan kekerasan seksual, minimal dimulai dari diri kita sendiri, untuk itu sebagai salah satu ajang dalam meningkatkan awareness terhadapnya, tidak henti-hentinya Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM KBM FISIP UNTAN berusaha untuk menyuarakan perlawanan serta pendampingan terhadap kekerasan seksual terutama yang terjadi di sekitar lingkungan kampus.

Jika biasanya dilakukan dengan orasi atau kampanye yang bersifat satu arah saja, kali ini kegiatan ini hadir dengan bentuk diskusi dua arah, lebih tepatnya FGD atau Focus Group Discussion. Walau hanya berbentuk diskusi saja seperti biasanya, terdapat antusiasme yang besar dalam bentuk kehadiran peserta dengan jumlah yang banyak meski cuaca pada saat itu sedang diguyur hujan deras. Dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 3 Maret 2023, bertempat di aula Magister FISIPOL Universitas Tanjungpura yang dimulai pada pukul 13.00 WIB terpantau padat dan penuh sampai barisan belakang. Antusisme peserta yang mayoritas dari kalangan perempuan tersebut mungkin dapat dijelaskan dengan kehadiran tiga wanita hebat yang berpengalaman pada bidangnya masing-masing, seorang pengajar di institusi pendidikan tinggi, seorang pegiat organisasi kewanitaan dan seorang pejabar wanita yang berpengaruh di daerahnya.

Ketiga pembicara tersebut adalah Dr. Syrf. Emma Rahmaniah, M. Ed, dosen FISIP UNTAN, kemudian Rahmaniah, S.H, seorang pegiat organisasi GEMAWAN dan Hj. Bebby Nailufa, S.E., M.Sos, seorang anggota DPRD Kota Pontianak. Jalannya diskusi ini dipimpin oleh moderator Nia Nurdiani, Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM KBM FISIP UNTAN.

Diawali dengan kata sambutan dari Ketua BEM KBM FISIP UNTAN Sahril Novian Pratama, “Melawan kekerasan seksual bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga peran kita mahasiswa selaku bagian dari masyarakat,” Jelasnya. Kegiatan FGD tersebut resmi dibuka oleh Wakil Dekan III Kemahasiswaan FISIP UNTAN yang kali ini diwakili oleh Dr. Syrf. Emma Rahmaniah, M. Ed, yang sekaligus menjadi pembicara dalam kegiatan ini, “Kekerasan seksual dapat dilawan salah satunya adalah dengan berani berbicara, banyak yang meremehkan kekuatan dari berani bicara ini, padahal efektivitasnya besar,” Terangnya mengenai pentingnya berani bicara bagi siapa saja di lingkungan kampus, bukan hanya mahasiswa saja yang dapat menjadi korban.

FGD dimulai dengan pemaran materi dari ketiga pembicara, Dr. Syrf. Emma Rahmaniah, M. Ed memberikan presentasi yang berjudul “Ayo bersuara! Luka mereka, duka kita” yang berisi tentang segudang kasus dan latar belakang kekerasan terhadap perempuan di berbagai tempat di dunia serta bagaimana cara menanggulanginya.

Kemudian dilanjutkan pembicara kedua, Rahmaniah, S.H yang memberikan presentasinya yang berjudul “Pencegahan  dan penanganan kekerasan seksual di lingkugan perguruan tinggi” yang secara garis besar membahas mengenai penanganan dan perlindungan kasus kekerasan seksual dari cara pandang hukum.

Berbeda dari yang lain, pembicara ketiga, Hj. Bebby Nailufa, S.E., M.Sos, memilih untuk tidak menggunakan presentasi dari power point, ia memilih untuk berbicara sesuai dengan topik yang sudah dipaparkan kedua pembicara sebelumnya, namun dari sisi dan pengalaman seorang wanita yang menjabat sebagai anggota DPRD Kota Pontianak, ia membicarakan mengenai implementasi kebijakan pemerintah dalam penangan kekerasan seksual yang terjadi di kota Pontianak.

Sesuai dengan namanya yaitu Focus Group Discussion, kegiatan dilanjutkan dengan tiga sesi diskusi dan tanya jawab yang setiap sesinya diberikan tiga kesempatan untuk memberikan pertanyaan atau memberikan pendapat pribadi masing-masing. Hasilnya terdapat sembilan orang yang berani angkat membuka suaranya untuk bertanya dan menyuarakan pendapatnya.

Salah satunya adalah Astira, mahasiswi sosialogi semester empat FISIP UNTAN, “Bagaimana menyikapi pelecehan seksual ringan yang berasal dari stiker-stiker pornografi yang sering dikirim atau muncul lewat media sosial?” Ujarnya ketika mendiskusikan sekaligus bertanya kepada para peserta dan pembicara.

Kemudian disusul Husnul Khatimah, seorang mahasiswi asal Ketapang menyatakan keprihatinannya “Mengapa masyarakat dapat memiliki pola pikir yang meremehkan kekerasan seksual terutama pada perempuan” Ungkapnya ketika ia mengungkapkan pendapatnya.

Keseruan dari diskusi tersebut berakhir pada pukul empat sore, dengan semua peserta yang berani berbicara mendapatkan hadiah doorprize berupa bingkisan dan voucher yang berasal dari sposnsor kegiatan ini, yaitu wardah.

Seperti biasa pada akhir setiap kegiatan, dilanjutkan dengan pemberian sertifikat penghargaan dan cinderamata yang juga beradal dari Wardah, yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama antara ketiga pembicara dan peserta.

Kegiatan Focus Group Discussion yang bertemakan “Stop Sexual Harassments! Kenali, Cegah dan Laporkan” pada akhirnya bisa dikatakan sebagai kegiatan yang sukses, selain dapat berjalan lancar meski harus diguyur hujan, tetapi menyurutkan semangat ketiga pembicara untuk datang pada kegiatan ini, selain itu antusiasme peserta yang berdasarkan absen mencapai lebih dari seratus orang juga membuat kesuksesan kegiatan ini, belum lagi keseruan diskusi dan pertanyaan serta pendapat yang diutarakan membuat tujuan utama diadakannya kegiatan ini berhasil tercapai.

BEM KBM FISIP UNTAN

NYALA BERANI