Pontianak – Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, BEM FISIP UNTAN berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMAPEM) FISIP UNTAN menyelenggarakan kegiatan Dialog Kepemudaan dengan tema “Membangkitkan Jiwa Nasionalisme Pemuda Sebagai Pilar Peradaban Masa Depan”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Magister FISIP UNTAN pada Jum’at, 28 Oktober 2022.

“Apabila kita terkotak-kotak, maka akan terjajah terus, yang memerdekakan negara ini bukan hanya satu kelompok saja,” Ujar Drs. Sabran Achyar M.Si, dalam kata sambutannya yang sekaligus menjadi pembuka acara dialog ini.

Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi FISIP UNTAN ini sempat terhambat oleh kondisi cuaca, namun antusiasme mereka dapat dilihat dari ruangan yang hampir terisi penuh, walau banyak yang terlambat.

“Kami putra dan putri Indonesia mengaku… berbangsa yang satu….bangsa indonesia,” salah satu bagian dari ikrar sumpah pemuda, dikumandangkan secara spontan yang dipimpin oleh ketua BEM FISIP UNTAN, Sahril Novian Pratama dalam kata sambutannya, seraya meminta seluruh hadirin untuk berdiri bersama-sama.

Dialog kepemudaan ini, mendatangkan tamu-tamu spesial dan istimewa, tidak hanya berpengalaman dibidangnya, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi semua yaitu, Dr, Firdaus Zar’in, S.Pd., M.Si selaku Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Drs. Hermanus, M.Si selaku KESBANGPOL Provinsi Kalimantan Barat yang pada saat kegiatan dialog tidak dapat hadir karena ditugaskan ke tempat lain, sehingga diwakilkan oleh bapak Kusnadi, dan Rifky Setya Anugrah, S.Ip., M.Sc. selaku Akademisi FISIP UNTAN. Kegiatan dialog ini berjalan dengan baik dan tertib yang dipandu oleh moderator, yaitu Muto Mim, perwakilan dari HIMAPEM.

Sesuai dengan tema dialog yang bertemakan “Membangkitkan Jiwa Nasionalisme Pemuda Sebagai Pilar Peradaban Masa Depan” para narasumber memaparkan berbagai materi dan pembicaraan yang sangat menarik, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta dialog.

Memaparkan mengenai wawasan kebangsaan, Dr, Firdaus Zar’in, S.Pd banyak berbicara mengenai masalah kerukunan dan nilai-nilai luhur bangsa indonesia.

“Ada beberapa tipe pemuda, mereka yang pintar tetapi tidak peduli, mereka yang tidak pintar tetapi peduli, kemudian ada mereka yang sudah tidak pintar dan tidak peduli, dan yang terakhir ada mereka yang pintar dan peduli” Jelas Rifky Setya Anugrah, S.Ip., M.Sc. memaparkan materi mengenai Pemuda Indonesia, dimana ada beberapa tipe orang yang akan kelak bersama-sama mempin Indonesia di masa depan.

“Cara terbaik untuk memelihara nasionalisme bangsa, terutama pada generasi muda adalah dengan cara 3A, yaitu Asah, Asih dan Asuh” Terang Kusnadi, yang mewakilkan Drs. Hermanus, M.Si, dengan materi berjudul Menggelorakan Semangat Nasionalisme Pemuda.

Dari semua pertanyaan yang diberikan oleh peserta dialog, ada satu pertanyaan yang paling menarik, yaitu bagaimana cara kita untuk menyikapi permasalahan yang di Papua yang sedang berkonflik, apakah kita harus menggaungkan nasionalisme atau harus melepaskan mereka? Pertanyaan tersebut dijawab dengan kita harus dapat berdialog, berdiskusi dan berbicara langsung dengan mereka, seperti yang dilakukan oleh mantan wakil presiden kita Yusuf Kalla, dalam menyikapi konflik Aceh dan berkaca pada keadaan Timor Leste.

Dialog kepemudaan ini diakhiri dengan para tamu yang menjadi narasumber berfoto bersama dengan para hadirin, tidak juga pihak panitia dari BEM FISIP UNTAN dan HIMAPEM memberikan cinderamata.

BEM KBM FISIP UNTAN

NYALA BERANI